Nasional

Pemberlakuan Barcode di Pelabuhan Semut Dikeluhkan Warga

TERNATE – Penerapan tiket elektronik (e-ticketing) untuk jasa transportasi speedboat di Armada Semut Mangga Dua, Kota Ternate, dikeluhkan warga.

Selain warga, penerapan tiket digital turut dikeluhkan motoris speedboat rute Ternate-Sofifi.

Warga menilai penerapan e-ticketing menimbulkan masalah dan memperlambat pelayanan, sehingga para pengguna jasa trasportasi laut itu meminta Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Ternate untuk mempertimbangkan penerapan sistem tiket berbasis online.

Salah satu penumpang mengaku, penggunaan e-ticketing yang diterapkan di Armada Semut harusnya mempermudah dan memberikan kenyamanan bagi penumpang. Namun nyatanya, selaku pengguna jasa transportasi laut, dia merasa penerapan tiket digital justru merepotkan karena harus melalui tiga tahap pemeriksaan mulai dari loket, pintu masuk ruang tunggu, sampai pada area jembatan.

Menurutnya, sebagai pengguna jasa kapal cepat jenis speedboat, tentunya membutuhkan kecepatan pelayanan dan akurasi waktu keberangkatan. Namun dengan pemberlakukan scan barcode secara berulang, justru membuat keterlambatan waktu tiba di pelabuhan Sofifi.

“Sebagai pengguna speedboat, saya berharap pihak Kantor KSOP Kelas II Ternate dan pihak Koperasi Mutiara dapat meninjau kembali pemberlakuan scan barcode di pintu masuk ruang tunggu. Sebab pengguna jasa speedboat berbeda dengan kapal laut seperti Feri,” ujar pengguna jasa transportasi di pelabuhan Semut yang enggan namnya ditulis.

Selain itu, fasilitas jembatan speedboat juga harus diperhatikan termasuk alur penumpang. “Karena penumpang yang baru datang dari Sofifi diarahkan berjalan memutar cukup jauh dan tidak memiliki atap sehingga kalau hujan penumpang kesulitan apalagi membawa banyak barang,” kesalnya.

Keluhan juga disampaikan salah satu motoris speedboat rute Ternate-Sofifi. Dia keberatan dengan pemberlakuan scan barcode pada pintu masuk.

Menurutnya, pemberlakukan scan barcode di pintu masuk samgat menyulitkan akses penumpang yang hendak menyewa atau mencarter speedboat.

“Penumpang yang akan mencarter speedboat disuruh berputar jauh tanpa diberikan akses masuk melewati pintu gerbang ruang tunggu,” katanya.

Dia turut menyarankan, penggunaan scan barcode sebaiknya digunakan secara menyeluruh di pelabuhan lain, misalnya di pelabuhan Dufa-Dufa, pelabuhan Kota Baru, pelabuhan Gamalama, dan pelabuhan Bastiong.

Jika tidak, tentu, kebijakan ini akan berdampak pada kecenderungan penumpang yang lebih memilih pelabuhan lain, karena akses yang mudah dan tidak ribet.

“Kami berharap Syahbandar dan Koperasi Mutiara lebih memperhatikan juga kepentingan anggota keagenan yang merasa kesulitan saat pemberlakuan scan barcode di Armada Semut Mangga Dua,” tandasnya mengakhiri.

orelas.com

Share
Published by
orelas.com

Recent Posts

Dukcapil Kota Ternate Imbau Warga Wapada Penipuan Aktivasi IKD

Ternate - Pemerintah Kota Ternate, melalui Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, mendorong semua warga di…

3 minggu ago

Apdesi Angkat Bicara Soal Penonaktifan Belasan Kepala Desa di Kabupaten Morotai

Ternate - Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Pulau Morotai, Maluku Utara, angkat bicara…

4 minggu ago

Jam Belajar Siswa Sekolah Rakyat di Ternate Disesuaikan dengan Kurikulum

Ternate - Jam belajar siswa sekolah rakyat yang akan dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Terrnate, disesuaikan…

1 bulan ago

Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar Jabarkan Visi-Misi di Dalam RPJMD

Ternate - Wakil Wali Kota Ternate, Nasri Abubakar, menjelaskan visi dan misi dalam pertemuan paripurna…

1 bulan ago

Dinas Sosial Kota Ternate Dukung Program Sekolah Rakyat di Ternate

Ternate - Pemerintah Kota Ternate melalui Dinas Sosial mendukung program sekolah rakyat yang diluncurkan oleh…

1 bulan ago

32 OPD Kota Ternate akan Diotak Atik

Ternate - Pemerintah Kota Ternate berencana untuk melakukan Uji Kompetensi terhadap 13 Jabat Pimpinan Tinggi(JPT)…

1 bulan ago